Washington (AFP/ANTARA) - Senin, Seorang arkeolog Amerika telah menggunakan citra satelit dan sebuah program komputer untuk mengungkap ribuan pemukiman manusia kuno di Suriah, menurut sebuah penelitian.
Perangkat lunak yang dikembangkan bersama oleh profesor Universitas Harvard Jason Ur dan para peneliti Massachusetts Institute of Technology, mengidentifikasi sisa-sisa rumah dari gambar satelit.
Perangkat lunak itu memperlihatkan adanya perubahan warna dan gundukan tanah, ciri khas rumah dari bata yang runtuh.
Daerah ini diperiksa dalam proyek yang mencakup sekitar 14.290 mil persegi (23.000 kilometer persegi) di sebelah timur laut Suriah. Perangkat lunak ini mengidentifikasi sekitar 9.000 situs arkeologi yang potensial, jauh melebihi penemuan-penemuan selama ini, kata Ur.
"Saya bisa melakukan ini di lapangan, tapi mungkin akan menghabiskan sisa hidup saya untuk hanya mensurvei daerah sebesar ini," kata Ur.
Hasil penelitian itu diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences.
"Dengan teknik-teknik ilmu komputer, kita dapat langsung melihat sebuah peta besar, yang secara metodologis sangat menarik, tetapi juga menunjukkan jumlah pendudukan manusia yang sangat mengejutkan selama 7.000 atau 8.000 tahun lalu," kata Ur.
"Terlebih lagi, siapa pun yang datang kembali ke daerah ini dimasa depan sudah akan tahu ke mana harus pergi," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar