Flash Vortex

Mini Map

free counters

Kamis, 22 Maret 2012

AS Kembali Ungkap Misteri Hilangnya Amelia Earhart

AS Kembali Ungkap Misteri Hilangnya Amelia Earhart
Washington (AFP/ANTARA) - Amerika Serikat pada Selasa berjanji untuk memecahkan misteri yang berumur 75 tahun tentang legenda penerbangan Amelia Earhart, setelah analisa sebuah foto yang menunjukkan bahwa Earhart kemungkinan jatuh di sebuah pulau terpencil di Samudera Pasifik. 
Earhart memulai penerbangan pada 1937 dari Papua Nugini dalam misinya mengelilingi dunia di atas garis khatulistiwa, yang merupakan rute terpanjang. Earhart dan penunjuk arah Fred Noonan tidak pernah terlihat lagi, meskipun pencarian besar-besaran dilakukan saat Amerika Serikat dihantam resesi. 
Menteri Luar Negeri Hillary Clinton menggambarkan Earhart secara pribadi sebagai pelopor pilot perempuan, namun secara nasional Hillary menggambarkannya sebagai pahlawan perempuan. Menteri Hillary juga memberikan dukungan moral bagi pencarian selanjutnya untuk mencari reruntuhan pesawat Earhart, Lockheed Electra. 
"Amelia Earhart mungkin tidak seperti pahlawan perempuan bagi sebuah bangsa karena keberuntungannya, namun dia mewujudkan semangat Amerika untuk meningkatkan kepercayaan diri, siap untuk memimpin dunia yang penuh dengan ketidakpastian dan berbahaya. Dia memberikan harapan bagi rakyat dan dia menginspirasi mereka untuk bermimpi lebih besar dan lebih berani," ujar Hillary. 
"Saat dia memulai perjalanan bersejarahnya, dia membawa aspirasi seluruh negara."

Penggemar penerbangan dari "International Group for Historic Aircraft Recovery" mengatakan mereka berencana untuk melakukan misi di dalam air di Pulau Nikumaroro, sebuah pulau terpencil di Negara Kepulauan Kiribati pada Juli. 
Direktur Eksekutif kelompok tersebut Ric Gillespie mengatakan dia menemukan sebuah foto dari Nikumaroro yang diambil pada 1937 oleh tim ekspedisi dari Inggris --yang tidak berhubungan dengan Earhart --- yang menilai pulau tak berpenghuni itu berpotensi untuk pemukiman. 
Gillespie mengatakan dia melihat adanya gumpalan sederhana dalam gambar itu. Namun setelah dianalisa lebih dalam, Gillespie percaya bahwa itu adalah roda gigi dari pesawat naas Electra. 
Gillespie menyebut bukti itu menarik, tetapi mendalam, dan berjanji untuk mencari seluruh kawasan di sekitar Nikumaroro. 
"Ada beberapa orang sangat pintar yang berpikir bahwa kami salah tentang hal ini, namun ada juga orang yang sangat pintar yang berpikir kami benar," kata Gillespie. 
"Satu-satunya usaha yang dapat kami lakukan adalah pergi dan mencari sebaik mungkin, dan kemudian melihat apa saja yang kami temukan."

Misteri selanjutnya adalah apakah Earhart dan Noonan tewas seketika atau sebagian penggemarnya membayangkan Earhart dan Noonan hidup sebagaimana orang yang terdampar. 
Clinton dan Gillespie berbicara seperti itu pada sebuah acara bersama Menteri Luar Negeri Kiribati Tessie Lambourne di Kementerian Luar Negeri AS. Tessie Lambourne berharap usaha pencarian tidak hanya menemukan reruntuhan tetapi juga memasukkan pulau terpencil itu ke peta wisata. 
"Atol Nikumaroro adalah tempat yang jarang sekali terdengar. Oleh karena itu, kami sangat berharap usaha itu akan mengubah situasi," kata Lambourne. 
Analisis foto itu sebenarnya bukanlah petunjuk pertama dalam mengungkap kabut misteri Earhart. Sebelumnya, grup Gillespie mengumumkan mereka menemukan tulang-belulang di Nikumaroro, namun tes laboratorim menyimpulkan bahwa tulang itu bukan berasal dari manusia. 
Seorang pakar kelautan yang menemukan puing-puing Titanic pada 1985, Robert Ballard, bersedia memberikan dukungannya terhadap misi itu, meskipun dia menyadari sulit untuk menemukan pesawat Earhart itu. 
Ballard juga menemukan reruntuhan kapal USS Yorktown dan Bismarck dari Perang Dunia II. Ballard mengatakan wilayah tempat jatuhnya pesawat Earhart itu jauh lebih luas dibandingkan wilayah pencarian sebelumnya. 
"Jika kamu pernah tahu tentang kasus menemukan jarum di tumpukan jerami, ini merupakan termasuk eksplorasi di dalam laut yang pernah ada," kata Ballard. 
Pemerintah AS menyediakan bantuan dalam menganalisa foto itu dan melakukan perundingan dengan Kiribati. Namun dana untuk pencarian itu berasal dari dana swasta, ujar salah seorang pejabat. 
Asisten Menlu untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik Kurt Campbell mengaku tertarik dalam proyek itu setelah perjalanan ke Kiribati. Campbell juga mengatakan Kementerian Luar Negeri mengaku tidak hanya optimistik tetapi juga melihat pencarian itu secara jernih. 
"Amerika Serikat terus mendorong dan berharap, namun sejujurnya kami tidak tahu," ujar Campbell. 
"Ini merupakan misteri besar yang sudah tersimpan selama 75 tahun. Mungkin ini misteri besar yang tidak terungkap pada abad ke-20 ini."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar