Flash Vortex

Mini Map

free counters

Rabu, 28 Maret 2012

Wawancara Ekslusif dengan Andik Vermansyah


REPUBLIKA.CO.ID, Andik Vermansyah menjadi fenomena terbaru persepakbolan Indonesia. Berkibar pertama bersama timnas U-23 Sea Games besutan Rahmad Darmawan, lalu laga melawan David Beckham, Andik melanjutkan sinarnya bersama timnas U-21 di Turnamen Halsanah Bolkiah. Meski belum membawa Timnas dengan raihan gelar, Andik adalah rising star baik didalam maupun luar lapangan
Berikut petikan wawancara reporter Republika Abdullah Sammy dengan bintang Persebaya yang dikaitkan dengan Novara, Benfica dan Inter Milan ini
Bagaimana awal perjalanan Andik Sehingga kini menjadi pesepakbola?
Dari kecil saya sudah kenal sepak bola. Bahkan sejak usia lima tahun saya sudah masuk SSB. Kakak saya Agus Dwi Cahyono yang selalu mengajak saya berlatih di SSB. Awalnya saya ikut SSB kampung di Jember, namanya Dwi Koro. Di sana lah saya mulai menimba ilmu bermain bola. Setelah itu saya bergabung ke SSB KSI dam Suryanaga. Dan di dua SSB itulah saya mulai memahami bagaimana teknik dasar bermain sepak bola. Dan bekal saya bermain sekarang, adalah jasa dari dua SSB itu. Hingga akhirnya saya brermain untuk Persebaya junior saat SMP.
Bagaimana dukungan keluarga saat anda mengawali karier sebagai pesepak bola?
Awalnya orang tua tidak mendukung. Mereka takut terjadi apa-apa sama saya di lapangan. Mereka takut kalau sewaktu-waktu kaki saya patah. Orang tua lebih ingin saya konsentrasi di sekolah. Tapi saya sudah memiliki tekad untuk bermain sepak bola. Bersama kakak, Agus, saya terus bermain dari sepak bola antar kampung, antar SSB, hingga akhirnya klub. Lama kelamaan orang tua turut mendukung dan memberi doanya bagi karier saya di lapangan.
Perjuangan untuk menjadi pesepak bola sejati?
Butuh perjuangan dan pengorbanan keras untuk menjadi seperti saat ini. Karena saya berasal dari keluarga yang tidak mampu, perjuangan untuk menjadi pesepakbola pun lebih sulit. Bahkan untuk membeli sepatu sepak bola, saya harus keliling kampung menjual kue. Alhamdulillah usaha keras saya saat itu mulai bisa membuahkan hasil kini. Dari sepatu yang saya beli itu akhirnya mengantarkan saya memperoleh rezeki yang bisa mengangkan orang tua. Alhamdulillah dengan pengorbanan keras yang dulu saya lakukan itu, sekarang saya bisa membeli rumah bagi orang tua.
Bagaimana awalnya anda bisa berbaju Persebaya?
Sejak awal, cita-cita saya adalah bermain untuk Persebaya Surabaya. Tim yang saya idolai. Setelah menempuh pendidikan sepak bola di SSB, saya pun ikut seleksi untuk masuk Persebaya junior saat SMP. Dan alhamdulillah saya diterima masuk. Namun saat itu juga banyak klub local yang menginginkan saya, beberapa bahkan melayangkan tawaran. Tapi pilihan tetap saya jatuhkan untuk Persebaya.
Karier di Persebaya?
Banyak pengalaman yang saya dapat. Ddengan baju persebayalah orang mulai mengenal saya. Kemampuan bermain pun jadi makin lengkap dengan pengalaman bermain di level senior hingga akhirnya saya dipanggil untuk memperkuat tim nasional di Sea Games. Itu adalah impian saya sebagai pesepak bola. Dan Alhamdulillah ajang Sea games juga memberi banyak manfaat bagi karier saya kedepan.
Motivasi saat bermain dengan kostum Merah Putih?
Tentunya motivasi yang ada hanya untuk mengantarkan kemenangan bagi bangsa. Tidak ada motivasi lain. Bermain untuk Negara berarti bermain untuk seluruh masyarakat dan saya tidak ingin mengecewakan seluruh masyarakat yang telah memberi dukungan yang luar biasa.
Bermain di Sea games anda mengawali dengan gol cantik ke gawang Timor Leste?
Tentu gol itu sangat berarti bagi saya secara pribadi. Tentunya sangat bangga. Saya mendedikasikan gol itu untuk seluruh masyarakat Indonesia. Gol yang memberi kepercayaan diri bagi saya pribadi untuk bermain baik di laga berikutnya.
Gemilang sepanjang Sea Games, namun akhirnya harus kalah atas Malaysia di Final?
Tentunya semua kecewa. Kalah dari Malaysia yang juga mengalahkan kita di AFF. Sebelum pertandingan, saya sangat berambisi untuk membalaskan dendam atas kekalahan tim senior. Tapi yang kita inginkan belum terkabul. Kami meminta maaf. Itu memang hasil yang tidak diharapkan oleh seluruh pemain, tim, maupun seluruh bangsa. Tapi saya yakin kedepannya kita punya potensi besar untuk menjadi juara.
Arti tim U-23 Sea games 2011?
Tim kami sangat kompak baik di dalam maupun di luar lapangan. Pelatih Rahmad Darmawan juga memberi sentuhan luar biasa bagi tim. Saya kira banyak yang bisa saya petik dari pengalaman bersama mereka. Pengalaman yang membanggakan dan menjadi salah satu kenangan indah bagi saya.
Permainan gemilang akhirnya mengantarkan anda ke laga yang akan bersejarah dalam karier anda kelak, laga Indonesia versus LA Galaxy?
Sangat bangga tentu bisa bermain satu lapangan dengan Beckham. Terlebih juga bersama satu tim dengan sejumlah pemain senior. Itu adalah kesempatan yang tidak boleh saya sia-siakan. Sejak awal saya memang termotivasi untuk tampil baik di laga itu.
Motivasi yang terbukti di sepanjang laga. Pemain Galaxy anda buat frustasi, bahkan seorang Beckham sampai harus menekel anda?
Hahahahaha..memang saat itu momen yang membanggakan. Tapi tekelnya tidak sakit. Bangga juga pernah ditekel Beckham. Tapi terlepas dari kebanggaan bermain satu lapangan dengan bintang seperti Beckham, saya juga bangga bisa mendapat pengalaman bermain dengan pemain senior idola seperti Firman Utina.
Sampai pada akhirnya Beckham meminta bertukar kostum dengan anda di akhir pertandingan?
Sejak awal saya memang tidak berharap akan bertukar kasu dengan beckham. Tapi namanya rezeki. Dia justru yang mengajak bertukar kaus. Ya Alhamdulillah. Saya sangat senang. Rasanya seperti bertemu dengan peremupuan cantik. Saya tidak cuci kausnya selama tiga hari. Buat teman tidur.,.hehehe.
Di akhir pertandingan Beckham dan pelatih LA Galaxy memuji anda. Bahkan ada kemungkinana Galaxy merekrut anda untuk bermain di MLS?
Tentu sangat bangga mendapat pujian dari pemain sekelas Beckham dan pelatih LA Galaxy. Itu sebuah kehormatan yang sangat berarti bagi saya pribadi sebagai seorang pesepakbola muda,

Setelah laga itu, nama anda mulai dikipas oleh sejumlah media Eropa. Bahkan anda disebut diincar sejumlah klub?
Saya juga sudah dengan itu. Ada beberapa media yang memberitakan ketertarikan sejumlah klub luar. Ke saya pribadi, ada beberapa klub lokal yang melayangkan tawaran. Setahu saya klub luar yang berminat pada saya yaitu klub Portugal, Benfica.
Apakah sudah ada tawaran langsung dari Benfica kepada Anda?
Secara langsung belum ada. Tapi kalau dari menajer dan Pak Saleh Mukadar sudah ada. Mereka Tanya apakah saya mau bermain untuk klub Benfica. Tentu itu adalah sebuah kebanggan. Dan saya sangat mau bermain di Eropa.
Tapi di saat yang lain muncul juga kabar klub Serie A Liga Italia, Novara, menginginkan anda. PSSI bahkan berniat menawarkan anda ke Inter. Mana yang anda pilih jika mereka melayangkan tawaran?
Jujur, kalau di suruh memilih, saya sih kepinginnya bermain di Amerika. Tetapi yang terpenting juga bagi saya adalah nilai tawarannya. Kalau memang nilai tawarannya lebih baik dibanding di sini, saya pasti akan pindah. Tapi kalau tidak, ya sulit juga. Karena banyak pertaruhan bagi saya untuk pindah.
Apa yang anda pertaruhkan saat memutuskan pindah ke Liga Eropa atau Amerika?
Pertama tentu soal pendapatan. Apa pendapatannya lebih besar atau tidak. Karena jujur saja saya tidak mau munafik. Saya bermain sepak bola juga untuk membiayai keluarga. Tentunya karier di sepak bola professional harus pula memikirkan soal sisi ekonomi tidak hanya prestasi. Jadi tawaran materi sangat berpengaruh bagi saya untuk memutuskan apakah akan bertahan di Indonesia ataukah bermain di luar negeri.
Bagaimana soal adaptasi budaya jika kelak anda bermain di Amerika contohnya?
Saya sih merasa tidak terlalu masalah. Saya tipenya "apa aja bisa dimakan". Tapi memang jika saya jadi pindah, saya perlu membawa seorang teman atau juru bicara untuk membantu saya. Intinya saya sangat berambisi bermain di Eropa atau Amerika, asalkan pula ditunjang dengan kontrak yang memungkinkan saya bisa menghidupi keluarga. Jangan sampai nilai kontraknya hanya cukup untuk biaya hidup di sana.
Sebagai akhir, bisa diceritakan bekal sukses seorang Andik?
Berusaha keras serta ridho orang tua. Walau awalnya orang tua tidak setuju dengan keputusan saya namun dia mengerti. Terlepas dari itu orang tua menanamkan sebuah bekal penting bagi saya sejak kecil. Saat kecil, saya ditanamkan harus disiplin; tidak boleh pulang malam. Dalam artian saya harus pulang ke rumah setelah bermain bola sebelum maghrib. Karena saya harus mengaji. Jika lewat waktu mengaji, pasti orang tua akan memukul saya sebagai hukuman..hehehe
Somoga sukses Andik bagi kareier sepak bolanya ke depan?
Terima kasih mohon pula doa dan dukungannya dari seluruh masyarakat Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar