Flash Vortex

Mini Map

free counters

Selasa, 13 Maret 2012

Jumlah Kelahiran di Rumah Meningkat, Namun Amankah?

Berdasarkan hasil studi di Centers for Disease Control (CDC) ditemukan, tingkat melahirkan di rumah saat ini sedang meningkat. Namun, kejadian tragis pada 23 Januari 2012, ketika seorang wanita Australia meninggal akibat melahirkan di rumah, membuat ini jadi bahan perdebatan. 

Caroline Lovell, seorang fotografer profesional yang dikabarkan mengajukan petisi kepada pemerintah Australia untuk menyediakan dana dan perlindungan hukum bagi proses kelahiran di rumah, menderita serangan jantung saat ia melahirkan anak keduanya di rumah. Dia meninggal pada hari berikutnya, setelah dilarikan ke rumah sakit. Yahoo! 7 News melaporkan bahwa ada seorang bidan swasta yang membantunya melahirkan.



Antara tahun 2004 dan 2009, persentase wanita Amerika Serikat yang melahirkan di rumah mengalami peningkatan hampir 30 persen. Angka itu merupakan yang tertinggi bagi para wanita kulit putih bukan keturunan Spanyol. Untuk kelompok wanita itu, sekitar 1 dari 90 proses kelahirannya terjadi di rumah.

Para wanita lebih memilih untuk melahirkan di rumah karena beberapa alasan; antara lain kenyamanan dan privasi. Robin Dunn Bryant, seorang penulis yang melahirkan putrinya dengan selamat di rumah, setelah 13 jam berusaha dengan bantuan dua bidan, mengatakan bahwa dia telah melakukan penelitian, dan telah menemui sejumlah dokter sebelum memilih untuk melahirkan di rumah. 

"Aku ingin memiliki pengalaman yang paling alami dan paling mendukung," katanya. Ia bilang, bidan yang membantunya melahirkan mengizinkannya melakukan banyak hal, yang mungkin tidak bisa dilakukan di rumah sakit. Termasuk makan, sering mengubah posisi, dan tidur siang tanpa adanya gangguan.

Para ahli juga berspekulasi, bahwa peningkatan jumlah melahirkan di rumah juga disebabkan oleh meningkatnya jumlah bedah caesar di banyak rumah sakit. Sebuah studi tahun 2010 yang dipublikasikan di American Journal of Obstetrics and Gynecology menunjukkan, sepertiga dari ibu-ibu yang baru pertama kali melahirkan di RS, sebagian besar dilakukan dengan caesar. 

Holly Barhamand, seorang pendidik tentang kelahiran, menunjukkan bahwa beberapa wanita akhirnya memilih melahirkan di rumah, karena mereka tidak mampu untuk melahirkan di rumah sakit. Menurut CDC, biaya melahirkan di rumah sepertiga biaya di rumah sakit.

Meskipun masih diperlukan lebih banyak statistik untuk menunjukkan tingkat keselamatan melahirkan di rumah, sebuah pernyataan dari American College of Obstetrics and Gynecology menegaskan, "Bukti medis menunjukkan, bayi yang lahir di rumah memiliki risiko kematian dua pertiga kali lebih besar dibandingkan dengan kelahiran yang direncanakan di rumah sakit." 

Secara resmi, mereka tidak mendukung proses kelahiran di rumah. Jika para ibu memiliki kondisi medis, maka itu berpotensi untuk mengalami kasus kematian seperti Lovell. Atau jika bayi dilahirkan sungsang, maka melahirkan di rumah sangatlah berbahaya.

"Jika proses kelahiran di rumah mengalami masalah, dan ada rumah sakit yang bisa ditempuh dalam lima menit, maka itu tidak akan jadi masalah besar," kata Dr. George A. Macones, dari American College of Obstetricians and Gynecologists, saat diwawancarai oleh NPR. 

"Tapi jika rumah sakit itu hanya bisa ditempuh dalam waktu setengah jam atau 40 menit, maka itu benar-benar akan menjadi masalah besar."

Untungnya, CDC menunjukkan, wanita yang memilih untuk melahirkan di rumah, biasanya wanita yang hamil anak kedua atau ketiga, tidak terlalu berisiko melakukan proses kelahiran di rumah, dibandingkan dengan wanita yang sedang hamil anak pertama. Persentase bayi lahir prematur di rumah, adalah sekitar 50 persen lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang lahir di rumah sakit. Begitu juga dengan bayi yang lahir dengan berat badan rendah.

Barhamand, yang membantu para pasien baik di rumah maupun di rumah sakit mengatakan, seorang bidan yang baik harus memiliki kriteria yang ketat, mengenai siapa yang harus melahirkan di rumah, dan di rumah sakit. "Para bidan mungkin berpengalaman, tapi mereka tidak melihat kasus seorang ibu secara individual."

Sebagai seorang wanita yang melahirkan dua atau tiga anaknya di rumah, dia mengamati beberapa keuntungan melahirkan di rumah. Barhamand mengatakan, "Berada di rumah sendiri dapat membangun rasa percaya diri," katanya. 

Dia menunjukkan, sebuah model yang lebih baik mungkin tersedia di Kanada. Negara itu memberi kebebasan kepada seorang bidan, untuk memutuskan bagi pasiennya, apakah bisa melahirkan di rumah atau harus di rumah sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar